Ruptur pectoralis major (pec tear) memang merupakan salah satu cedera paling parah yang dialami oleh atlet angkat beban berat, sering kali terjadi secara mendadak selama latihan seperti bench press atau dip. Cedera ini biasanya dipicu oleh kontraksi eksentrik otot (saat otot memanjang di bawah beban), di mana tendon pectoralis major otot dada besar yang bertanggung jawab atas gerakan bahu seperti adduksi dan rotasi internal terlepas dari tulang humerus di bahu, disertai suara "pop" tiba-tiba, nyeri hebat di dada dan lengan atas, serta kelemahan ekstrem yang membuat lengan sulit digerakkan.
Akibatnya, darah bocor ke jaringan lunak menyebabkan memar luas (ecchymosis) yang menyebar ke dada, lengan, dan ketiak, sementara otot itu sendiri mundur ke dalam tubuh (retraction), menciptakan deformitas visible seperti lekukan di dada dan kehilangan kontur otot, yang sering terlihat dalam foto medis pasca-cedera.
Cedera ini terjadi cepat, biasanya pada satu repetisi terakhir bench press dengan beban berat (sering di atas 100 kg), di mana kesalahan form seperti jangkauan terlalu lebar atau overload mendadak membebani tendon yang sudah rentan, terutama pada pria usia 20-40 tahun yang sering latihan ekstrem.
Faktor risiko termasuk penggunaan steroid anabolik atau kelelahan otot. Untuk atlet serius, ruptur lengkap memerlukan operasi rekonstruksi tendon dalam waktu 1-2 minggu untuk hasil optimal, diikuti rehabilitasi 3-6 bulan yang melibatkan imobilisasi sling, terapi fisik bertahap untuk mengembalikan rentang gerak dan kekuatan, serta latihan resistensi progresif.
Tanpa operasi, pemulihan konservatif (istirahat, es, obat anti-inflamasi) hanya cocok untuk cedera parsial atau pasien lanjut usia, dengan risiko kelemahan permanen hingga 50 persen. Studi meta-analisis menunjukkan bahwa operasi akut menghasilkan pemulihan fungsi hingga 90 persen, dibandingkan 70 persen dengan pengobatan non-operatif, meskipun komplikasi seperti infeksi atau kekakuan bahu bisa terjadi pada 10-15 persen kasus.
Kisah ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya teknik benar, pemanasan, dan batas beban dalam latihan kekuatan, di mana cedera pectoralis major telah meningkat seiring popularitas gym modern.
Sumber:
- Hospital for Special Surgery (30 Maret 2024, "Pectoralis Major Injuries (Pec Tear)" berdasarkan gejala seperti "pop" mendadak, memar luas, dan deformitas otot pasca-ruptur);
- NCBI StatPearls (6 Agustus 2023, "Pectoralis Major Tear" deskripsi mekanisme bench press, perawatan operasi vs konservatif, dan rehabilitasi 3-6 bulan);
- PMC (17 Juli 2006, "Rupture of the pectoralis major muscle: Surgical treatment in athletes" meta-analisis hasil operasi akut dengan pemulihan 90 persen);
- Physio-pedia (31 Desember 2024, "Pectoralis Major Rupture" kronologi cedera eksentrik, memar darah bocor, dan protokol rehab pasca-operasi).
No comments:
Post a Comment